Jumat, 24 September 2010

HIDUP MENGANDALKAN TUHAN

Sebagai seorang kristen yang takut akan Tuhan, kita tidak bisa mengandalkan Tuhan hanya pada saat mengalami kesusahan. Tapi sebaiknya selama 24 jam ketika melakukan aktivitas apapun, pastikan dalam pikiran dan hati kita Tuhan ada bersama dengan kita, selalu libatkan Dia dalam segala hal. Supaya oleh anugerah-Nya kita dapat bertahan di garis akhir,

Marilah kita belajar dari kehidupan Raja Asa, Raja Asa adalah seorang yang suka mencari Tuhan  serta melakukan apa yang baik dan yang benar di mata Tuhan. Dia tidak mengijinkan dosa mendekat padanya,tidak ada ruang bagi dosa, Alkitab berkata "Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala dan menghancurkan taman-taman berhala". Kita bisa melihat bahwa Asa 'tegas' tidak kompromi sedikitpun (2 Taw 14:2-5).


Mezbah-mezbah asing, bukit-bukit pengorbanan, pedup-dupaan,tugu-tugu berhala bisa juga di artikan sebagai dosa yang belum di bereskan dalam hidup kita. Seperti keterikatan dengan kebiasaan buruk, kepahitan, suka mencemooh, dll. Ini bisa menjadi penghalang berkat Tuhan dan harus segera di singkirkan. Caranya seperti yang di katakan dalam Firman Tuhan, "jika kita mengakui dosa kita maka Ia adalah setia dan adil,sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan". Kita harus bertobat, mengaku dosa pada Tuhan serta minta anugerahNya supaya kita di beri kemampuan untuk hidup dalam kemenangan (1Yoh 1:9).

Dari hal tersebut kita dapat melihat jika kita melbatkan Tuhan dalam hal apapun juga baik itu sekolah,bisnis,pekerjaan, rumah tangga, pelayanan; maka Tuhan langsung ambil alih dan memberi keamanan. Tuhan akan menghalau semua belalang penggangu dan membuat pemagaran dalam setiap aspek hidup kita. Dan hebatnya,apapun yang kita lakukan akan di berkati (2 Taw 14:7).

Kalaupun ada tantangan di depan kita, yakinlah hal itu Tuhan ijinkan supaya kita melihat pembelaan Tuhan dan mukjzat yang akan kita terima. Pada saat musuh Raja Asa menyerang dengan 1 juta tentara dan 300 kereta, Asa tidak lari atau bersembunyi. Ia tidak mencari bantuan manusia. Sebaliknya Asa menguatkan hatinya, mencari Tuhan, ia berdoa dengan sungguh=sungguh. Ia berserukepada Allah yang hidup. Ia tidak bimbang, seluruh hidupnya di fokuskan kepada Tuhan. Akibatnya Tuhan yang berperang dan mengambil alih segalanya, jarahan besarpun di perolehnya (2 Taw 14:9-15).

 Andalkan Tuhan, engkau akan melihat perkara yang ajaib.Amin.

0 komentar:

ICHA!!